Rabu, 04 Januari 2017

Tugas Individu mata kuliah Managemen Proyek & Resiko

1.Profesi Dan Sertifikasi Manajemen Proyek 
     Menyadari semakin meluasnya aplikasi manajemen proyek (MP) dalam dunia usaha, industri dan bidang-bidang lain dewasa ini, timbul pemikiran perlunya suatu kodefikasi dan standarisasi yang berkaitan dengan profesi MP.
Menurut J.R Adams (1994) mengemukakan sebagai berikut:
“Pada kenyataannya, siapa saja, terlepas dari pengalaman kerjanya, tidak pandang latar belakang pendidikan akademisnya, dapat menjadi pimpro dengan sekedar mengklaim title tersebut.”

1.2 Manajemen Proyek sebagai Profesi

      Profesi adalah suatu kejuruan yang memerlukan pendidikan dan latihan serta melibatkan kecakapan intelektual. Banyak profesi di masyarakat yang telah diakui secara formal, seperti akuntan, ekonom, dokter, pengacara, insinyur dan lain-lain. Sifat pelayanan profesi bervariasi contohnya: seorang dokter atau pengacara mempunyai kontak langsung dengan pelanggan, sedangkan seorang insinyur dan ekonom umumnya digaji oleh badan atau perusahaan tempat mereka bekerja. Langkah penting untuk mendapatkan pengakuan masyarakat atas profesi adalah memiliki “licensi” oleh otorisasi atau badan resmi yang dibentuk untuk maksud tersebut. Maksud dengan adanya licensi ini memberi tanda bahwa pemegangnya telah kompeten dalam bidangnya.
       Sertifikasi umumnya dikeluarkan dan diadministrasikan oleh perkumpulan profesi yang bersangkutan atau badan pemerintah yang berwenang, setelah memenuhi bermacam persyaratan seperti pendidikan, pengalaman dan ujian.
1.2 Atribute suatu Profesi
        Disiplin ilmu manajemen proyek adalah ilmu manajemen, yaitu pengetahuan untuk mengelola suatu kegiatan. Dalam hal ini kegiatan tersebut bersifat spesifik, yaitu berbentuk proyek, atau lebih luas lagi, mengelola dinamika perubahan (management of change). Sebagai ilmu manajenen, profesi MP berkaitan erat dengan fungsi merencakanan, memimpin, mengorganisasi, dan mengendalikan berbagai kegiatan proyek yang sering kali sarat dengan kandungan disiplin ilmu aksitetur, engginering, akutansi, keuangan dan lain-lain. Jadi perbedaan antara profesi MP dengan profesi-profesi tersebut diatas terletak pada konteks penyelenggaraan proyek. Profesi managemen proyek juga harus memiliki berbagai attribute, seperti body of knowledge, kode itik, standart of entry, serta organisasi yang mendukung.
  • Body of knowledge (BOK) adalah attribute yang berkaitan dengan konsep dan prinsip unik profesi yang bersangkutan. Ini kemudian didokumenentir, dikodefikasikan, dan distandarisasi sehingga dapat dipelajari dan diakarkan dilembaga pendidikan formal, kemudian dipakai sebagai pegangan dalam praktek dilapangan. 
  • Kode etik adalah Atribute yang umumnya dimiliki oleh setiap macam profesi, untuk dipakai sebagai pegangan/petunjuk yang berkaitan denga tingkah laku yang benar bagi profesi yang bersangkutan. 
  • Standard of Entry adalah Atribut ini menetapkan standar minimum bagi mereka yang dapat diakui sebagai pemegang/pemilik profesi yang bersangkutan. Standar tersebut memberi batasan tentang pendidikan formal, pelatihan dan ujian (testing) sebelum dapat diberikan sertifikasi sebagai pengakuan formal atas pengusaha ilmu dari profesi yang bersangkutan 
  • Organisai yang mendukung Bagi pembentukan profesi baru diperlakukan suatau badan atau organisasi yang mendukung (sanctioning orhanization). Badan ini memberikan pimpinan, merumuskan standar, melakukan penelitian dan berfungsi sebagai pusat komunikasi dan koordinasi bagi mereka yang berkepentingan dengan profesi yang sedang dikembangkan. 
1.3 Konsep Manajemen Proyek oleh PMI
         PMI (Project Management Institute) di Amerika Serikat sejak tahun 1981 dan beberapa institusi di Negara-negara lain seperti INTERNET (International Project Management Association) di Eropa telah merintis program dan langkah-langkah untuk menyusun dan memenuhi attribute di atas dengan sasaran berikutnya sertifikasi profesi manajemen proyek.

“Manajemen Proyek adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan memimpin dan mengkoordinir sumber daya yang terdiri dari manusia dan material dengan menggunakan teknik pengelolaan modern untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan, yaitu lingkup, mutu, jadwal, dan biaya serta memenuhi keinginan para stake holder.” 

Beberapa hubungan konsep Manajemen Proyek (MP) diantaranya:
  • Hubungan dengan disiplin Ilmu Manajemen yang lain. 
  • Area Ilmu Manajemen Proyek. 
  • Batasan PM-BOK 
PM-BOK terdiri dari 1 kerangka kerja (frame work), 4 komponen inti (core function), dan 4 komponen pendukung (supporting functions).
Kerangka kerja terdiri dari:
Pengelolaan integrasi
Komponen inti terdiri dari:
  • Pengelolaan lingkup proyek 
  •  Pengelolaan waktu atau jadwal 
  • Pengelolaan biaya 
  •  Pengelolaan kualitas atau mutu 
Komponen pendukung terdiri dari:
  • Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) 
  • Pengelolaan risiko 
  • Pengelolaan pengadaan/kontrak 
  • Pengelolaan komunikasi
2. Hal yang membantu dan memperburuk proyek
2.1 Hal yang membantu dalam proyek
  • Transparansi Biaya = transparansi biaya sangat membantu kelancaran suatu proyek, sehingga yang mengerjakan proyek dan yang memberi dana akan bisa mempercayai satu sama lain.
  • Kerja Tim = kerja tim dalam suatu proyek sangat diperlukan karena dapat mempermudah dalam pengerjaan proyek.
  • Komunkasi = selain kerja tim yang baik komunikasi yang baik juga diperluka dalam suatu proyek, tidak dengan satu tim saja tetapi dengan tim atau divisi yang lain.
2.2Hal yang memperburuk dalam proyek
  • Korupsi = karna korupsi atau tidak transparan nya keuangan akan memeperburuk kinerja proyek
  • Tidak Displin = karna tidak displin akan memperburuk kinerja proyek
  • Egois = karna egois akan memperburuk kinerja proyek
3.Proses proyek Communication Management
3.1 Perencanaan

     Perencanaan apa saja barang yang harus dibeli untuk sesuai kebutuhan, berapa lam proses pengerjaan, dan berapakah biaya yang harus dikeluarkan
3.2 Pengerjaan
     Pengerjaan dimulai dengan membeli barang – barang dan peralatan yang harus dibeli,lalu mulai pengerjaan / intalasi dari hardware lalu ke software
3.3 Penyelesaian
     Penyelasaian atau finishing instalasi dan troubleshoting jika terjadi masalah saaat digunakan
   
4. Sumber resiko dalam suatu proyek TI
Sumber Risiko Proyek

Sumber-sumber utama timbulnya risiko yang umum menurut Perry & Hayes (1985), Curtis & Napier (1992), dilihat dari beberapa jenis risiko, di antaranya:
a. fisik,
b. lingkungan,
c. perancangan,
d. logistik,
e. keuangan,
f. aspek hukum,
g. perundang-undangan,
h. keamanan,
i. politik,
j. konstruksi
k. operasional
Sumber risiko menurut John A. Rutgers pada bagian Procurement & Construction adalah:
a. Waktu
b. Biaya
c. Kinerja
d. Perubahan Design
e. Kenaikan suku bunga
f. Akibat kerusakan
g. Force majeure
h. Perubahan nilai mata uang




5. Rangkuman bab dari kelompok 1 – 12Proyek adalah usaha sementara yang dilakukan untuk menghasilkan produk, layanan, atau hasil yang unik
Operasi adalah pekerjaan yang dilakukan untuk mempertahankan bisnis.
Proyek berakhir ketika tujuannya tercapai, atau proyek telah diakiri.
Proyek bisa besar atau kecil dan memerlukan waktu singkat atau lama untuk diselesaikan.